Lomba Dayung PerahuTradisional Nias Ramaikan PESTA YAAHOWU.

Penuh peserta dari Kota Gunungsitoli mengangkat bendera nomor 2,
meluapkan kegembiraan setelah mencapai finish lebih dulu, mengalahkan
peserta lainnya.
GUNUNGSITOLI, Riausidik.com - Lomba dayung perahu pada hari keempat Pesta Yaahowu menjadi tontonan favorit ribuan pengunjung dari berbagai pelosok di Kepulauan Nias, maupun yang datang dari luar daerah. Lomba yang diikuti oleh empat kontingen dari Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, dan Kabupaten Nias Barat ini berlangsung di pantai Taman Yaahowu Kota Gunungsitoli, (Minggu, 26/11).
Perahu tradisional Nias yang digunakan pada lomba ini berjenis kayu berukuran kecil muat lima orang, dan dihiasi ornamen-ornamen khas Nias.
"Rutenya dimulai dari dermaga di muara Sungai Nou sampai ke dermaga eks Pelabuhan Gunungsitoli (pelabuhan lama). Panjang rutenya sekitar 500 meter. Balapannya nanti secara bolak-balik. Yang lebih dahulu mencapai dan mengambil bendera finish adalah pemenangnya," jelas Kadis Pariwisata Kota Gunungsitoli, Yasokhi Harefa, saat ditemui sebelum lomba.
Selain piala, keempat kontingen yang mengikuti lomba ini akan diberikan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp6 juta untuk Juara 1, Rp5 juta untuk Juara 2, Rp4 juta untuk Juara 3, Rp3 juta untuk Juara Harapan.
"Kita sebenarnya sudah siapkan uang pembinaan untuk lima kontingen. Jadi, juara harapan 1 dan 2 masing-masing mendapat uang pembinaan Rp3 juta dan Rp2 juta. Namun karena Kabupaten Nias Utara tidak mengutus kontingennya, maka uang pembinaan Rp2 juta tidak diberikan," tutur Yasokhi.
Tepat pukul 16.30 WIB, lomba dayung perahu ini dimulai. Sekalipun hujan deras mengguyur Kota Gunungsitoli, namun tak menyurutkan semangat para peserta dan ribuan pengunjung antusias menyaksikan acara ini. Tampak dua unit perahu karet milik Sar Nias, dan Kapal motor milik Sat Pol Air Polres Nias mengamankan jalannya lomba.
Di lokasi, ramai teriakan para pengunjung untuk memberikan semangat pada para kontingen. "Ih, siapa yang menang ya. Sama-sama kuat dan jago kayaknya," celetuk Warni, salah seorang pengunjung. Dikatakannya, ia sengaja datang dari Kecamatan Moroo Kabupaten Nias Barat untuk menyaksikan lomba ini. "Hawui!, Hawui!," ujar seorang pengunjung lainnya, pendukung Kabupaten Nias.
Hanya butuh waktu sekitar 15 menit bagi kontingen Kota Gunungsitoli untuk mencapai finish. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, dan terakhir Kabupaten Nias Selatan.
Pimpinan kontingen Kota Gunungsitoli Amri Lahagu saat diwawancarai mengatakan, merasa senang atas kemenangan yang berhasil mereka raih. "Ini pertama kalinya kami ikut lomba dayung perahu bang, dan menang pula. Senanglah pokoknya, dan bangga karena sudah mewakili daerah," katanya.
Ia mengaku, tidak ada persiapan khusus yang mereka lakukan. "Kami ini nelayan bang, sudah biasa menaiki sampan," tambahnya. ***
Perahu tradisional Nias yang digunakan pada lomba ini berjenis kayu berukuran kecil muat lima orang, dan dihiasi ornamen-ornamen khas Nias.
"Rutenya dimulai dari dermaga di muara Sungai Nou sampai ke dermaga eks Pelabuhan Gunungsitoli (pelabuhan lama). Panjang rutenya sekitar 500 meter. Balapannya nanti secara bolak-balik. Yang lebih dahulu mencapai dan mengambil bendera finish adalah pemenangnya," jelas Kadis Pariwisata Kota Gunungsitoli, Yasokhi Harefa, saat ditemui sebelum lomba.
Selain piala, keempat kontingen yang mengikuti lomba ini akan diberikan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp6 juta untuk Juara 1, Rp5 juta untuk Juara 2, Rp4 juta untuk Juara 3, Rp3 juta untuk Juara Harapan.
"Kita sebenarnya sudah siapkan uang pembinaan untuk lima kontingen. Jadi, juara harapan 1 dan 2 masing-masing mendapat uang pembinaan Rp3 juta dan Rp2 juta. Namun karena Kabupaten Nias Utara tidak mengutus kontingennya, maka uang pembinaan Rp2 juta tidak diberikan," tutur Yasokhi.
Tepat pukul 16.30 WIB, lomba dayung perahu ini dimulai. Sekalipun hujan deras mengguyur Kota Gunungsitoli, namun tak menyurutkan semangat para peserta dan ribuan pengunjung antusias menyaksikan acara ini. Tampak dua unit perahu karet milik Sar Nias, dan Kapal motor milik Sat Pol Air Polres Nias mengamankan jalannya lomba.
Di lokasi, ramai teriakan para pengunjung untuk memberikan semangat pada para kontingen. "Ih, siapa yang menang ya. Sama-sama kuat dan jago kayaknya," celetuk Warni, salah seorang pengunjung. Dikatakannya, ia sengaja datang dari Kecamatan Moroo Kabupaten Nias Barat untuk menyaksikan lomba ini. "Hawui!, Hawui!," ujar seorang pengunjung lainnya, pendukung Kabupaten Nias.
Hanya butuh waktu sekitar 15 menit bagi kontingen Kota Gunungsitoli untuk mencapai finish. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, dan terakhir Kabupaten Nias Selatan.
Pimpinan kontingen Kota Gunungsitoli Amri Lahagu saat diwawancarai mengatakan, merasa senang atas kemenangan yang berhasil mereka raih. "Ini pertama kalinya kami ikut lomba dayung perahu bang, dan menang pula. Senanglah pokoknya, dan bangga karena sudah mewakili daerah," katanya.
Ia mengaku, tidak ada persiapan khusus yang mereka lakukan. "Kami ini nelayan bang, sudah biasa menaiki sampan," tambahnya. ***
TERKAIT
Tulis Komentar