Pekerjaan Jembatan, Paku Bumi Dipotong-potong

Wakil Ketua DPRD Riau Poti Minta Menteri PUPR Evaluasi Satker I Riau

Inilah foto Paku Bumi yang dipotong-potong oleh pihak rekanan, tentu dipastikan Drop Hammer yang digunakan tidak sesuai yang direkomendasikan. {Foto: Tim]
Pekanbaru, Riausidik.com - Media ini setelah menurunkan berita terkait beberapa kejanggalan pekerjaan proyek Jembatan Lampaian Ruas Jalan Bts. Kab. Kampar - Bangkinang - Rantau Berangin - Bts. Prov. Sumbar, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafarruddin Poti SH ini pun angkat bicara dan meminta Menteri PUPR Riau evaluasi Satker PJN Wilayah I Riau.

"Baru-baru ini di Riau dihebohkan dengan robohnya Jembatan dibawah pengawasan Kementerian PUPR, tentu kita hindari kasus yang sama terulang. Dalam hal proyek diatas meminta pak Menteri evaluasi Satker yang bersangkutan (PJN Wilayah I Riau). Kalau tidak bisa bekerja untuk apa dipertahankan," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Syafarruddin Poti SH, di Gedung DPRD Riau kepada media ini, Senin (25/7/2022) siang.

Respon Saparuddin Poti SH ini setelah mendapat informasi dari media dan Lsm, bahwa pekerjaan proyek Jembatan Lampaian Ruas Jalan Bts. Kab. Kampar - Bangkinang - Rantau Berangin - Bts. Prov. Sumbar, ditemukan sejumlah kejanggalan.

Sesuai data yang dihimpun media ini, dilokasi pekerjaan ditemukan plang nama proyek tidak ada, besi yang digunakan bukan besi ulir melainkan besi polos, kemudian paku bumi terpotong-potong.

Untuk paku bumi yang ditemukan terpotong, Ketua Harian DPN-GERHANA (Dewan Pimpinan Nasional - Gerakan Himpunan Anak Nusantara), Ir. Tommy FM, SH. S.Kom, kepada Riausidik.com, Senin (25/7/2022) sore di pekanbaru, menduga sengaja dilakukan pemotongan untuk menghindari pembiayaan.

"Untuk paku bumi panjang 12 meter menggunakan Drop Hammer dengan bobot 6 ton, maka dengan dipotong-potong maka bisa jadi Drop Hammer yang dipakai hanya bobot 1,5 ton. Kondisi ini akan mempengaruhi kekuatan jembatan sangat diragukan," kata Tommy FM.

Inilah Drop Hammer yang digunakan pihak rekanan, tidak tahu persis bobot untuk berapa ton. [Foto: Tim]

Menjawab konfirmasi riausidik.com, Kepala Satker PJN Wilayah I Riau, Herison Menjereng terkesan menghidar dan mengarahkan kepada PPK 1.4 Samsurizal. "Ya pak, saya tidak bisa menjawab, besok PPK (Samsurizal) saya arahkan untuk memberikan klarifikasi," jawab Herison Menjereng Minggu lalu, diujung telepon via layanan WhtsApp miliknya.

Namun, hingga Senin (25/7/2022) sore, media ini tidak ada kabar dari PPK 1.4 Samsurizal, hingga turunnya berita ini belum ada tanggapan resmi dari Satker PJN Wilayah I Riau.

Menanggapi sikap Satker PJN Wilayah I Riau yang terkesan tertutup tidak transparan serta sejumlah kejanggalan diatas, Tommy FM, SH. S.Kom, aktifis kritis ini memberikan tanggapan, bahwa memastikan Minggu ini proyek diatas dilaporkan ke Polda Riau.

"Kita mengamati respon dan kejanggalan, Proyek diatas layak dilaporkan. Minggu ini kita laporkan di Reskrimsus Polda Riau, Kamis atau Jumat laporan kita sudah masuk," tegas Tommy. ***

Editor : Wenny
TERKAIT